AJIBLOG

Menulis Blog Adalah Salah Satu Hobi Saya di Waktu Luang dan Sebagai Catatan Eksperimen Tentang Informasi dan Teknologi , Silahkan Share , Subscribe dan Komen Jika Anda Suka Artikel saya ini, anda juga dapat menuliskan masalah yang anda alami pada saat mengikuti artiker diatas pada kolom komentar dibawah ini

Kamis, 31 Oktober 2013

MUBTADA' DAN KHOBAR



 Definisi Mubtada' (المبتدأ)
Mubtada adalah isim yang dirafa’kan yang Kosong dari amil-amil sebangsa lafadzh atau Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
Misal:
  • (الرجل مسلم) (Ar-rojulu muslimun) = Orang itu muslim
  • (الرجلان مسلمان) (Ar-rojulaani muslimaani) = Dua orang itu muslim
  • (الرجال مسلمون) (Ar-rijaalu muslimuuna) = Mereka itu muslim
Keterangan:
Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-rojulu,Ar-rojulaani, Ar-rijaalu) adalah mubtada'.  Setiap mubtada' harus marfu'. Umumnya mubtada' terletak di awal kalimat, namun terkadang tidak (pada kasus-kasus tertentu). Secara umum juga, mubtada' itu ma'rifah (bukan nakirah), seperti pada ketiga contoh di atas, mubtada'-mubtada'nya ma'rifah dengan tanda adanya alif laam. Kecuali pada kasus-kasus tertentu mubtada' bisa nakirah.
·         Definisi Khobar
Khabar adalah isim yang dirafa’akan yang disandarkan kepada mubtada’.
Definisi:
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.
Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani, dan muslimuuna), ketiga kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna mubtada'. Seandainya tidak ada khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan dipahami maksudnya.
Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek Prediket), bisajuga S P O atau S P O K.
Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M K (Mubtada' Khobar),kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang sempurna.
Kaedah Khobar:
  1. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jumlah (mufrod, mutsanna, ataujama'nya). Bingung? Kalau bingung, coba baca  pelajaran sebelumnya ya. Atau bisa tanya di bagian komentar. Lanjut? OK!  Misalnya pada contoh dii atas, jika mubtada'nya mufrod (seperti Ar-rojulu), maka khobarnya pun harus mufrod, yaitu muslimun. Jika mubtada'nya mutsanna (seperti muslimaani), maka khobarnya pun harus mutsanna, yaitu muslimaani. Jika mubtada'nya jama' (sepertiAr-rijaalu), maka khobarnya pun harus jama', yaitu muslimuuna. Sudah paham sekarang?
  2. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jenis (mudzakkar atau muannats nya).
Misalnya,
Jika mubtada'nya mudarrisah (pengajar wanita) pada kalimat (المدرسة حاضرة) (Al-Mudarrisatu Hadiroh) = Pengajar wanita itu datang. Maka khobarnya harus muannats juga yaitu حاضرة(Haadiroh, bukan Haadir).
Contoh Mubtada dan Khabar:
  • ."زَيْدٌ قَائِمٌ" (Zaid itu berdiri)
  • .الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ.(kedua Zaid bediri)
  • .الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ. (banyak Zaid berdiri)
Keterangan : Yang pertama Kalimat (زَيْدٌ قَائِمٌ)artinya : zaid itu berdiri. Lafadz (زَيْدٌ) sebagai Mubtada. sedangkan Lafadz ( قَائِمٌ) sebagai khabarnya. Sesuai dengan definisi mubtada, bahwa mubtada adalah isim yang di rafa'-kan (atau berharkat Dhammah) yang kosong dari amil-amil Lafdzy yang masuk. Sedangkan khabar adalah isim yang dirafa-kan yang disandarkan kepada mubtada.

Ø  Adapun Mubtada ada dua bagian, yaitu :
  • mubtada isim dzahir
  • Dan mubtada isim dhamir
Adapun Mubtada isim dzahir, sebagaimana yang telah dijelaskan
  • ."زَيْدٌ قَائِمٌ" (Zaid itu berdiri)

Ø Penjelasan Pembagian Mubtada Isim Dhamir
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas bagian yaitu :.
.
أنا ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن
Dan apa-apa yang menyerupai contoh ini

Contoh Mubtada Isim Zhahir :
  • (أنا قائم) Saya itu berdiri
  • (نحن قائمون) Kami itu berdiri
Ø Penjelasan tentang pembagian khabar
 Adapun Khabar itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
  • khabar mufrad
  • Dan khabar ghair mufrad
Ø  Penjelasan khabar mufrad

AdapunKhabar mufrad adalah Khabar yang berbentuk isim tunggal.
 Seperti contoh :. زيد قائم

Keterangan :
Contoh diatas ialah contoh dari khabar Mufrad, karena isimnya adalah isim Mufrad (atau Khabar makna tunggal) yaitu Khabr yang tidak disertai dengan Jar-Majruur, Zharaf makan, Fiil Beserta Failnya, dan Khabar beserta mubtadanya.

Ø  Penjelasan dan pembagian Khabar ghair mufrad

            Khabar ghair mufrad itu ada empat bagian :
  • Jar dan majrur
  • dzaraf
  • fi’il beserta faa’ilnya
  • Mubtada beserta khabarnya.


Ø  Contoh-contoh  Khabar ghair mufrad

Seperti Contoh :
  • (زيد فى الدار) Artinya : Zaidun itu berada dirumah
  • (وزيد عندك) Artinya : Zaidun itu berada di dekatmu
  • (وزيد قام ابوه) Artinya : zaid adalah yang bapaknya berdiri
  • .(وزيد جاريته ذاهبة) Artinya : zaid itu adalah yang budak perempuannya lari

KHABAR MUBTADA

A.                  CONTOH KALIMAT
1.             الطالب مجتهدٌ                       Mahasiswa itu rajin
2.             هذا امتحان                            Ini Ujian
3.             المدرس حاضر و المدرسة حاضرة     
            Guru itu hadir dan guru perempuan itu hadir
4.           لولا الدين لهلك الناس  
Andaikata tidak ada agama pasti manusia itu hancur.
5.           لعمرك إن النصر لقريب  
Demi umurmu, sesungguhnya pertolongan itu sangat dekat.
6.             في بيتنا رجلٌ                          Di rumah kami ada seorang laki-laki
7.           ما خالقٌ إلا الله      Tidak ada pencipta kecuali Allah
8.           الله غفور رحيم                         Allah maha Pengampun dan Penyayang
9.           المجتهد محمود            Orang yang rajin itu adalah Mahnud
10.       الخير أمامك                             Kebaikan ada di hadapanmu
11.       محمد خلُقُهُ حَسَنٌ                  Muhammad baik Akhlaknya
12.       العلوم تكثر فوائدها               Ilmu-ilmu itu banyak manfaatnya.

B.            PENJELASAN
1.       Contoh pada kalimat no.1 adalah khabar dari nakirah musytaqah, kata مجتهد  Musytak (turunan) dari اجتهاد atau dari اجتهد .
2.       Contoh pada kalimat no. 2 adalah khabar  (امتحان ) dari isim jamid (isim yang tidak diturunkan dari kata lain/dengan kata lain kata benda dasar), yaitu isim makna atau isim masdar (isim yang menunjukkan suatu kegiatan/aktivitas).

3.       Contoh pada kalimat no. 3 adalah khabar dari tathabuq (sesuai) dengan mubtada حاضر. Dalam hal mufrad, mutsanna, jamak, dan dalam jenis mudzakar dan muannatsnya.

4.       Contoh pada kalimat no. 4 dan no. 5 adalah khabar wajib dibuang. pada kalimat no. 4 ada kata yang dibuang, yaitu kata موجود  , seharusnya dalam kalimat itu tertulis  .لولا الدين موجود لهلك الناس   begitu juga dalam contoh kalimat no. 6 ada kata yang dibuang yaitu قسمى  setelah لعمرك  yang seharusnya tertulis لعمرك قسمى ... .

5.       Contoh pada kalimat no. 6 adalah khabar yang wajib didahulukan sebelum mubtada. Pada kalimat tersebut khabar terdiri dari syibh jumlah dan mubtada nakirah bukan maushuf, juga bukan mudlaf .
6.       Contoh pada kalimat no. 7 adalah khabar dikhususkan (dibatasi lingkupnya) pada mubtada خالق  (khabar muqaddam) dan   الله (mubtada).
7.       Contoh pada kalimat no. 8 adalah khabarnya banyak, غفور  (khabar pertama)  dan رحيم  (khabar kedua) .
8.       Contoh pada kalimat no. 9 adalah khabar mufrad, bukan jumlah/syibh jumlah. (محمود) .
9.       Contoh pada kalimat no. 10 adalah khabar dari syibh jumlah. Pada kalimat tersebut kata أمامك  di dalamnya mengandung makna استقر atau كان,  seharusnya: الخير استقر أو كان أمامك.
10.   Contoh pada kalimat no. 11 adalah khabar dari jumlah ismiyyah, yaitu:  خلقه حسن.
11.   Contoh pada kaliamt no. 12 adalah khabar dari jumlah fi’liyyah, yaitu: تكثر فوائدها.

C.            KAIDAH
1.       Khabar adalah kalimat isim yang dirafa’kan dan disandarkan (dihubungkan) pada mubtada. (As shanhaji, Al-Jurumiyyah). Sedangkan menurut Ibnu Malik dalam Alfiyah, khabar adalah bagian dari jumlah yang berfungsi untuk menyempurnakan dan menerangkan makna mubtada. Khabar menurut arti harfiah adalah berita. Jadi fungsi khabar memberitahukan, menerangkan, menjelaskan, dan, melengkapkan makna mubtada.

2.       Pembagian/Hukum Khabar:
·         Khabar dari isim nakirah musytaq seperti pada contoh no. 1. Isim musytaq adalah isim fa’il seperti خالق, shighah mubalaghah غفّار , isim maful seperti مفتوحة , sifat musyabahah seerti عليم , Isim tafdhil seperti أفضل , isim zaman seperti موعد, isim makan seperti مقبرة, isim alat seperti مِفتاح.
·         Khabar dari isim jamid, seperti pada contoh no. 2. Isim jamid adalah isim yang tidak diambil (diturunkan) dari kata lain, misal kata rajul (laki-laki). Jadi isim jamid dapat dikatakan benda dasar. Isim Jamid terbagi atas 2 macam, yaitu isim dzat dan isim makna atau mashdar. Isim dzat adalah isim yang makna fi’il (perbuatan) tidak dapat diambil (diturunkan) daripadanya, seperti كتاب , رِجْلٌ  (kaki) dll.
·         Isim makna atau mashdar adalah isim yang menunjukkan suatu kegiatan (aktivitas). Mashdar merupakan dasar yang daripadanya dapat diturunkan beberapa fi’il dan isim.
·         Kesesuaian khabar dengan mubtada, baik dari segi mufrad, mutsanna dan jamaknya, maupun dari segi mudzakar dan muannatsnya. Seperti terdapat pada contoh no. 3.
·         Khabar wajib dibuang, jika ada setelah   لولا seperti pada contoh no. 4, jika mubtada ada pada sumpah seperti pada contoh no.5 dan ada khabar setelah wawu maiyyah seperti كل امرىء وما فعل . wawu maiyyah = bersama-sama, bertepatan dengan, bersamaan dengan.
·         Khabar wajib didahulukan sebelum mubtada, jika khabar syibhu jumlah dan mubtada nakirah bukan maushuf dan juga bukan mudlaf seperti  seperti pada contoh no. 6, jika ada dhamir yang kembali pada mubtada bersambung dengan mubtada seperti في الدار صاحبها, jika khabar dikhuhuskan (dibatasi ruang lingkupnya) pada mubtada seperti pada contoh no. 7
·         Khabarnya banyak, artinya khabar yang ada dalam kalimat tidak hanya terdiri dari satu khabar, tetapi bisa 2 (dua), 3 (tiga) atau lebih seperti terdapat pada contoh no. 8.
·         Khabar mufrad adalah khabar yang bukan jumlah dan bukan syibhu jumlah walaupun dalam bentuk mutsanna atau jamak seperti terdapat pada contoh 9. Khabar mufrad yang dibuat dari isim jamid tidak mengandung dhamir yang kembali pada mubtada contoh هذا بيت , khabar mufrad yang musytaq (isim fa’il, isim maf’ul, sifat musyabahah, dan isim tafdhil) mengandung dhamir yang kembali  pada mubtada apabila ia tidak merafa’kan isim zhahir. Dalam keadaan khabar yang demikian, khabar itu mesti disesuaikan dengan mubtada dalam mufrad, tasniyyah, jamak, muannats dan mudzakkar. Tetapi apabila khabar mufrad musytaq itu merafa’kan isim zhahir maka baginya berlaku aturan fi’il dengan fa’il isim zhahir, yakni; 1) fi’il tetap dalam bentuk mufrad pada saat fa’ilnya dalam bentuk mufrad, mutsana atau jamak, 2) fi’il disesuaikan dengan fa’il dalam hal mudzakkar dan muannatsnya.
·         Khabar syibhu jumlah (menyerupai jumlah)  seperti pada contoh no. 10, artinya, zharf dan jar majrur itu bukan jumlah ismiyyah dan bukan jumlah fi’liyyah, tetapi menyerupai jumlah. Disebut menyerupai jumlah karena apabila muta’allaqnya (كائن/كان، استقر/ مستقر) ditampilkan, maka pada kenyataannya khabar itu adalah muta’allaqnya itu sendiri, bukan zharf dan jar majrurnya. Apabila muta’allaq yang dipilih itu fi’il (kana, istaqarra) maka dia adalah khabar jumlah fi’liyyah (fi’il dengan fa’ilnya) dan apabila yang dipilih itu isim (kaainun, mustaqirrun). Maka dia adalah khabar jumlah ismiyyah (mubtada dengan khabarnya).
·         Khabar Jumlah terdiri dari jumlah ismiyyah dan jumlah fi’liyyah, Disyaratkan dalam jumlah yang di dalamnya terdapat khabar harus disertakan dengan sesuatu (dhamir seperti pada contoh no. 11 dan 12, isim isyarah terhadap mubtada  seperti ولباس التقوى ذلك خير, lafadz yang sama dengan mubtada seperti القارعة ما القارعة , lafadz keumuman dari mubtada seperti سعيد نعم الرجل)  yang menghubungkan dengan mubtada.
RANGKUMAN :
    • Khabar menurut arti harfiah adalah berita. Jadi fungsi khabar memberitahukan, menerangkan, menjelaskan, dan, melengkapkan makna mubtada.
    • Khabar menurut hukumnya dibagi menjadi khabar dari nakirah musytaqah, khabar dari isim jamid, tathabuq khabar dengan mubtada, khabar wajib dibuang, khabar wajib didahulukan sebelum mubtada, khabarnya banyak, khabar mufrad, khabar syibhu jumlah, khabar jumlah ismiyyah dan fi’liyyah. Adapun pembagian khabar tergambar dalam tabel berikut:

Footer Ads

Like , Comment , Follow Blog Saya ...

Label

LinuxMint/Ubuntu (73) BLC-Telkom (33) Kegiatan (26) Debian (23) Tool (17) Kumpulan Tugas (12) Mikrotik (10) CentOS7 (8) Coding PHP (7) CentOS6 (6) Google (6) IDE (3) IPFire (3) Raspberry PI (3) github (3) NodeJS (2) Virtualisasi (2) Windows (2) GIS (1) Vuejs (1)

Contact us

Nama

Email *

Pesan *